MAHASISWA KKN STMIK PRINGSEWU – GOTONG ROYONG

SUKOYOSO – Rabu (2/8), dalam Proses cor pembangunan mushola Al-Hidayah RT. 004 RW. 002, Mahasiswa KKN STMIK Pringsewu terpantau ikut ambil bagian dalam gotong royong tersebut. Imam Samsudin selaku ketua kelompok KKN STMIK Pringsewu Pekon Sukoyoso mengatakan, walaupun kami mahasiswa berlatar belakang sistem informasi tidak salah untuk ikut ambil bagian bergotong royong membantu proses cor pembangunan mushola Al-Hidayah. Gotong royong dalam kehidupan sosial politik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sejak dulu dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa hidup dalam suasana gotong royong. Masyarakat akan saling bantu dan hampir semua kepentingan masyarakat di pekon dibangun oleh masyarakat itu sendiri secara bergotong royong, yang jelas kami selaku mahasiswa KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso tidak meninggalkan apa yang menjadi tugas dan kewajiban pokok kami selaku mahasiswa STMIK Pringsewu. Tujuan hidup yang paling mulia adalah selalu berbuat kebaikan, agar meninggi sifat kemanusiaannya, jangan mentang-metang kita mahasiswa yang berlatarbelakang Sistem Informasi terus ada gotong royong di masyarakat terus kita tidak ikut ambil bagian, kalau menurut saya itu mah salah besar, yang jelas intinya kami selaku mahasiswa KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso tidak meninggalkan apa yang menjadi tugas dan kewajiban pokok kami selaku mahasiswa STMIK Pringsewu yang sedang menjalankan KKN di Pekon Sukoyoso, tegasnya.
Masyarakat Pekon Sukoyoso yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara gotong royong. Masyarakat Pekon Sukoyoso RT. 004 RW. 002 dalam proses cor pembangunan mushola Al-Hidayah bahu – membahu saling membantu antar sesama masyarakat Pekon Sukoyoso.
Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan proses cor pembangunan mushola Al-Hidayah, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.
Adanya gotong royong menjadi tulang punggung bagi kehidupan bermasyarakat Pekon Sukoyoso, karena dapat menyatukan kemajemukan dalam satu bingkai semangat yang menghancurkan semua rasa individualisme dalam diri, menjauhkan sikap hidup acuh terhadap lingkungan sekitar. Tentunya kita semua telah paham manfaat gotong royong dan urgensinya dalam membangun kehidupan bermasyarakat.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan bersuku-suku, berkelompok-kelompok, berlatar belakang beda satu sama lain akan tetapi tetap satu, dan memiliki ciri khas satu dengan banyak hal lain. Maka dengan demikian, manusia bukanlah makhluk yang mampu hidup sendiri dan bersifat apatis. Karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Saling melengkapi dan hidup penuh dalam nuansa kebersamaan. Memiliki nilai-nilai interaksi, mempunyai kemampuan saling beradaptasi, dan kekuatan untuk membangun sebuah sinergi. Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka dibutuhkan rasa kerjasama, tenggangrasa dan saling toleransi juga bahu-membahu satu dengan lainnya. Sebab secara umum tujuan kehidupan manusia itu, apapun agamanya, sukunya, kelompoknya, dan perbedaan prinsipil lainnya memiliki satu tujuan yaitu kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Maka sudah sepantasnya kita untuk saling tolong-menolong diantara sesama manusia, saling mengajak untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan keburukan sejauh-jauhnya.

0 komentar: